JEJAK PENA DI LEMBARAN WAKTU

Pernahkah Anda merasa pikiran Anda penuh, namun sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata? Kadang, apa yang kita rasakan, yang terlintas dalam benak, begitu kompleks dan membingungkan sehingga sulit dituangkan secara lisan. Di sinilah pentingnya menulis sebagai sebuah media ekspresi. Menulis bukan hanya sekadar aktivitas menuangkan kata di atas kertas atau layar digital, tetapi juga cara kita berdialog dengan diri sendiri, membagikan cerita, dan menyampaikan pandangan kepada dunia.

Para ahli juga mengemukakan berbagai definisi tentang menulis yang memperkuat pemahaman kita:

Menurut Nurhadi (1995), menulis adalah proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa atau huruf. Artinya, menulis adalah proses menyampaikan pikiran abstrak ke dalam bentuk yang konkret dan terstruktur agar bisa dipahami oleh orang lain.

Sedangkan Khalik (2021) mendefinisikan menulis sebagai kegiatan penuangan ide atau gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif dan produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Ini menegaskan bahwa menulis bukan sekadar menulis saja, melainkan sebuah keterampilan yang membutuhkan pemikiran kritis dan sistematika.

Djago Tarigan menambahkan bahwa menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, pikiran, atau perasaan. Jadi, menulis adalah medium penting untuk menyalurkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran secara jelas dan terorganisir.

Dulu, tulisan hanya dilakukan dengan pena di atas kertas putih. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, tulisan kini bisa melalui berbagai media sosial yang memungkinkan tulisan dibaca oleh banyak orang secara instan dan luas. Ini membuka peluang besar bagi setiap individu untuk menjadi penulis dan berbagi karya mereka dengan dunia tanpa batasan geografis.

Tulisan sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan berbeda, antara lain:

Tulisan Fiksi: Tulisan yang bersifat imajinatif dan tidak berdasarkan fakta nyata. Contohnya novel, cerpen, dan drama. Tulisan fiksi bertujuan menghibur sekaligus menyampaikan pesan moral, emosi, atau pelajaran melalui cerita yang menarik dan penuh imajinasi.

Tulisan Nonfiksi: Tulisan yang didasarkan pada fakta dan kenyataan, seperti biografi, esai, dan artikel. Tujuannya adalah menyampaikan informasi yang akurat, opini yang dapat dipertanggungjawabkan, atau analisis tentang suatu topik.

Tulisan Ilmiah: Merupakan tulisan nonfiksi yang disusun secara sistematis dan berdasarkan metode ilmiah, contohnya artikel jurnal dan laporan penelitian. Menggunakan bahasa formal serta referensi yang jelas, tulisan ilmiah berfungsi untuk menyampaikan hasil penelitian atau kajian secara objektif dan terpercaya.

Tulisan Jurnalistik: Tulisan yang berfungsi menyampaikan berita dan informasi terkini kepada publik. Biasanya ditemukan di surat kabar, majalah, atau media online. Tulisan jurnalistik harus mengutamakan fakta objektif dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak luas.

Tulisan Kreatif Lainnya: Termasuk puisi, naskah drama, dan skenario film, yang lebih menekankan pada ekspresi artistik dan penggunaan bahasa secara estetis dan inovatif untuk membangkitkan perasaan dan imajinasi pembaca atau penonton.

Di era digital yang semakin maju, peluang untuk menulis semakin terbuka lebar dan beragam, terutama melalui berbagai platform dan media yang dapat menjangkau audiens global dengan mudah, di antaranya:

Media Sosial: Platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, dan LinkedIn tidak hanya digunakan untuk berbagi foto atau video, tetapi juga tempat yang sangat efektif untuk membagikan tulisan, opini, cerita, maupun konten edukatif secara langsung ke audiens global. Melalui media sosial, seseorang dapat membangun personal branding sebagai penulis atau content creator, sekaligus mempromosikan karya tulis seperti buku, artikel, atau blog yang mereka buat.

Blog dan Website Pribadi: Membuat blog atau website pribadi memungkinkan penulis untuk menulis artikel panjang, cerita, tutorial, atau refleksi pribadi secara bebas dan mendalam. Selain sebagai media ekspresi, blog dapat dimonetisasi melalui iklan, endorsement, atau kerjasama dengan brand tertentu.

Platform Menulis Online: Situs seperti Medium, Wattpad, dan Substack menyediakan ruang khusus untuk penulis mengunggah karya mereka dan menjangkau pembaca dengan cara yang mudah dan cepat. Beberapa platform juga memberikan peluang bagi penulis untuk mendapatkan penghasilan dari pembaca melalui langganan atau donasi.

Freelance Writing: Dunia digital membuka peluang besar bagi penulis lepas (freelancer) yang ingin bekerja membuat konten seperti artikel, review produk, copywriting, dan lain-lain. Situs seperti Upwork, Freelancer, dan Sribulancer menghubungkan penulis dengan klien di seluruh dunia.

Podcast dan Video Script: Penulisan naskah untuk podcast maupun video di YouTube juga merupakan peluang yang sedang naik daun, mengingat popularitas konten audio dan video yang terus meningkat di era digital.

Mengapa peluang menulis di era digital ini sangat besar?

Biaya rendah: Kita hanya membutuhkan perangkat digital seperti smartphone atau komputer serta koneksi internet yang memadai, sehingga bisa mulai menulis kapan saja tanpa modal besar.

Jangkauan luas: Tulisan yang dipublikasikan secara online dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia, tanpa batasan geografis.

Fleksibilitas waktu: Penulis bisa menulis kapan saja dan di mana saja, tidak terikat oleh jadwal kantor atau tempat tertentu.

Interaksi langsung dengan audiens: Penulis dapat menerima feedback atau komentar secara langsung, sehingga karya bisa dikembangkan sesuai keinginan dan kebutuhan pembaca.

Dari berbagai penjelasan di atas, apakah di antara kalian ada yang suka menulis? Saya sendiri sangat menyukai menulis, karena menurut saya menulis adalah bentuk keberanian untuk dikenang. Melalui tulisan, kita meninggalkan jejak di lembaran waktu yang bisa dibaca dan diingat oleh banyak orang, bahkan setelah kita tiada.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus berkarya, salah satunya melalui tulisan. Menulis dapat melahirkan karya-karya berharga seperti cerpen, novel, puisi, dan lain-lain yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya budaya dan literasi bangsa.

Kita tidak perlu takut untuk berkarya, karena menulis bukan soal menjadi hebat atau sempurna, melainkan soal keberanian mengungkapkan isi hati dan pikiran. Setiap orang punya cerita yang layak untuk didengar. Jangan biarkan ceritamu terkubur dalam diam, tulislah, dan biarkan dunia mendengarnya.

Meskipun pernah mengalami kegagalan dalam menulis karya, jangan pernah menyerah untuk menggapai impian. Kisah inspiratif dari penulis terkenal dunia dapat menjadi motivasi kita, seperti:

Kisah Sukses J.K. Rowling – Penulis Seri Harry Potter

Joanne Kathleen Rowling, yang lebih dikenal dengan nama pena J.K. Rowling, adalah contoh nyata bagaimana kegigihan dan kepercayaan diri mampu mengubah hidup seseorang secara drastis. Di awal perjalanan menulisnya, Rowling mengalami masa-masa sulit. Ia adalah seorang ibu tunggal dengan kondisi ekonomi sangat terbatas di Skotlandia. Ia menulis Harry Potter and the Philosopher’s Stone di kafe-kafe sambil membawa bayinya karena tidak mampu memanaskan rumah.

Naskah novel pertamanya ditolak oleh 12 penerbit besar, tetapi Rowling tidak menyerah. Sebuah penerbit kecil bernama Bloomsbury akhirnya bersedia menerbitkan bukunya, walaupun hanya dalam jumlah terbatas karena dianggap buku anak-anak yang “tidak terlalu menjanjikan”. Namun siapa sangka, buku itu menjadi awal dari fenomena global yang luar biasa. Seri Harry Potter kini telah terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia, diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa, dan diadaptasi menjadi film box office yang sangat sukses.

Rowling yang dulu hidup dari tunjangan pemerintah, kini menjadi miliarder dan salah satu penulis paling berpengaruh di dunia. Pelajaran yang bisa diambil dari kisahnya adalah: jangan pernah menyerah meski ditolak berkali-kali, menulis dari hati dan dengan imajinasi bisa menjangkau jutaan orang, dan setiap penulis besar pernah memulai dari nol.

Kisah Inspiratif Penulis Indonesia: Andrea Hirata

Andrea Hirata, berasal dari desa kecil di Belitung, adalah contoh inspirasi lain tentang perjuangan dan keberhasilan melalui menulis. Meskipun tumbuh dalam keterbatasan ekonomi dan fasilitas pendidikan yang minim, kecintaannya pada membaca dan menulis membawanya pada perjalanan luar biasa.

Buku pertamanya, Laskar Pelangi, menceritakan kisah perjuangan anak-anak di desa Belitung dalam mengejar pendidikan. Awalnya sulit mendapatkan penerbit, namun Andrea tidak menyerah. Novel tersebut akhirnya menjadi bestseller nasional dan internasional, diadaptasi menjadi film dan pertunjukan teater yang sangat sukses. Buku ini menginspirasi banyak orang bahwa keterbatasan bukan halangan untuk bermimpi dan berkarya.

Pelajaran dari Andrea Hirata adalah bahwa tekad dan kegigihan dapat mengatasi keterbatasan, dan kisah sederhana punya kekuatan besar untuk menginspirasi banyak orang.

Tokoh-Tokoh Penulis Terkenal Lainnya:

Pramoedya Ananta Toer: Penulis legendaris Indonesia dengan karya sastra yang menggugah tentang perjuangan dan kemanusiaan.

Dewi Lestari (Dee Lestari): Penulis kontemporer yang karya-karyanya seperti Supernova sangat populer dan banyak mengangkat tema spiritual serta kehidupan modern.

Tere Liye: Penulis produktif yang dikenal dengan novel-novelnya yang mudah dibaca dan sarat pesan moral kehidupan sehari-hari.

Nh. Dini: Penulis perempuan yang terkenal dengan karya sastra yang menyuarakan suara perempuan dan budaya Indonesia.

Chairil Anwar: Penyair legendaris Indonesia dengan gaya bebas dan ekspresif, pelopor puisi modern Indonesia.

Jangan menunggu sampai sempurna untuk mulai menulis. Tulislah, karena tulisan itu sendiri yang akan menyempurnakanmu. Dengan menulis, kamu tidak hanya berbicara pada dunia—kamu juga sedang berdialog dengan dirimu sendiri. Menulis bukan sekadar menuangkan kata ke atas kertas, melainkan sebuah proses refleksi, ekspresi, dan komunikasi yang mendalam. Dengan menulis, seseorang belajar menyusun pikiran, mengasah logika, serta memperkuat daya nalar dan empati. Di tengah derasnya arus informasi saat ini, kemampuan menulis menjadi bekal penting untuk menyampaikan ide secara jelas dan bermakna.

Oleh karena itu, menulis bukan hanya keterampilan, melainkan kebutuhan yang patut diasah oleh siapa pun yang ingin terus berkembang dan memberi dampak positif. Oleh karena itu, mulailah menulis, bukan karena kamu sudah siap, tetapi karena kamu tak ingin menyesal.

Sekian dari saya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau penyampaian kata. Terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian Anda.

“Menulis adalah bentuk cinta terhadap pikiranmu sendiri.”

Sekian, terima kasih 😊🙏

Penulis : Humaira Wafiyatur Rif’ah